PEMROSESAN
TRANSAKSI & STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
·
Kebutuhan
dan pengendalian
Pengendalian adalah disiplin ilmu yang
melibatkan pembuatan mekanisme dan algoritma untuk mengendalikan keluaran dari
suatu proses tertentu. Sebagai contoh adalah sistem pengaturan temperatur
ruangan agar temperatur ruangan terjaga konstan setiap saat, misalnya pada 20
°C. Pada kasus ini, temperatur disebut sebagai variabel terkendali. Selain itu,
karena temperatur diukur oleh suatu termometer dan digunakan untuk menentukan
kerja pengendali (apakah ruangan perlu didinginkan atau tidak), temperatur juga
merupakan variabel input. Temperatur yang diinginkan (20 °C) adalah setpoint.
Keadaan dari pendingin (misalnya laju keluaran udara pendingin) dinamakan
variabel termanipulasi karena merupakan variabel yang terkena aksi
pengendalian.
·
Elemen
- elemen struktur pengendalian intern
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup
sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di
organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan
pengendalian adalah filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan
atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen
yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau ter
desentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat
penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang
lain. pengendalian internal vc pengendalian manajemen:
1.
pengendalian internal a penegnedalian manajemen terdiri dari
pengendallian intern dan ekstern b. lebih nekenkankan pd tujuan perusahaan dan
menghubungkan pengendallian manajemen untuk mencapai tujaun c. meliputi
produksi, transportasi dan riset perusahaan.
2.
pengendalian manjemen a. mengendalikan terrdiri dari pengendalian
administratif dan pengendalian akuntansi b. menekankan pda pengendazlian
terhadap mengamankan aktiva perusahaan dengan melakukan pecatatan akuntansi
memeadai c. meliputi akkuntansi meningkatkan efektifitas dan efesiensi dan taat
pd hukum yang berlaku.
Penilaian Resiko (Risk Assesment)
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.
Prosedur Pengendalian (Control Procedure)
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
Pelimpahan tanggung jawab.
Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
Pelimpahan tanggung jawab.
Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.
Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi. Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan.
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi. Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan.
Informasi dan Komunikasi (Information and
Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan. Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan. Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
·
Alat
pengendalian pemrosesan transaksi
Alat pengendalian pemrosesan transaksi
merupakan prosedur-prosedur yang di rancang untuk meyakinkan bahwa
elemen-elemen struktur pengendalian intern di implementasikan dalam sistem
aplikasi khusus yang terdapat di dalam setiap siklus transaksi organisasi. Alat
pengendalian pemrosesan transaksi terdiri dari pengendalian umum dan
pengendalian aplikasi. Pengendalian umum mempengaruhi seluruh pmrosesan
transaksi. Pengendalian aplikasi berpengaruh khusus terhadap aplikasi-aplikasi
individual.
·
Etika
& struktur pengendalian intern
Banyak perusahaan yang telah mengadopsi
peraturan kode etika yang merupakan pedoman dalam menjalankan bisnis sesuai
etika. Begitupun, banyak organisasi profesonal, seperti AICPA, yang mengadopsi
peraturan ini peraturan kode etik ini umumnya di tulis dalam bahasa hukum yang
berfokus pada hal-hal yang mungkin di langgar. Banyak yang menentang dengan
mengatakan bahwa setiap perusahaan memiliki budayanya sendiri, yang di sebut
budaya perushaan, yang mungkin meningkatkan atau mengabaikan etika. Budaya
perusahaan tergantung pada tingkah laku, dan praktik kerja para karyawan. Untuk
setiap program etika kerja, perusahaan harus memiliki audit budaya atas perlaku
budaya dan etika perusahaannya.
Referensi
:
http://fytriinfo.blogspot.com
wikipedia.org
http://gudangmakalah.blogspot.com
http://pengembangan-tekhnologi.blogspot.com
http://riegi-diaz.blogspot.com
http://fytriinfo.blogspot.com
wikipedia.org
http://gudangmakalah.blogspot.com
http://pengembangan-tekhnologi.blogspot.com
http://riegi-diaz.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar