Selasa, 25 Desember 2012

BAB 14


IMPLEMETSI OPERASI & PENGENDALIAN SISTEM
      Implementasi adalah aktivitas untuk menguujutkan sistem secara pisik, dan menjadikannya sistem yang beroperasi dalam kegiatan usha sehari-hari. Kegiatasn implementasi dilakukan oleh spesialis sistem dngan tetap dalam pengendalian manajemen. Tahap implementasi ini terdiri dari berbagai aktivitas yang banyak diantaranya harus selalu dikoordinasikan dan harus selesai dalam waktu yang bersamaan.
·         Implementasi system
Tiga langkah utama dalam implementasi sistem:
a)      Membuat rencana dan pengendalian
b)      Melaksanakan kegiatan sesuai rencana
c)      Menindaklanjuti dan mengevaluasi sistem baru.

·         Pengendalian keuangan & system informasi
Ada perbedaan terpenting adalah bahwa produk informasi seringkasli sulit diukur dan dievaluasi. Sistem pembebanan kembali digunakan untuk menagih atau mengalokasikan biaya-biaya kepada para pemakai dalam organisasi.  Pandangan umum dalam sistem informasi adalah bahwa ada layanan pendukung dan para pemakai tidak dibebankan untuk itu atau para pemakai hanya harus menerima "awarness alocations". Mekanisme pengendalian tersebut harus eksplisit, seperti aturan-aturan operasi dengan jenis-jenis sebagai berikut . Seluruh pekerjaan dengan > 1000 catatan harus dijalankan setelah jam 3 sore. Seluruh pekerjaan yang membutuhkan 3 atau lebih pita harus dijalankan pada hari sabtu. Seluruh pekerjaan yang membutuhkan 600K atau lebih harus dijelaskan oleh penyelia operasi. Sistem pembebanan kembali adalah mekanisme yang digunakan untuk mengalokasikan biaya-biaya kepada pemakai dalam organisasi dalam kerangka keseluruhan sistem akuntansi pertanggungjawaban. Sistem pembebanan kembali ini dapat menerapkan salah satu dari dua bentuk umum. Yang tercanggih adalah penentuan tarif ditetapkan terlebih dahulu atau beban (harga) untuk layanan umit (seperti menit waktu komputer) dan penagihan atau pembebanan pemakai atas pemanfaatan aktual dengan menggunakan tarif ditetapkan terlebih dahulu tersebut.

·         Pengendalian atas sumber daya non keuangan dalam system informasi
Pengukuran kinerja perangkat keras mencakup pemanfaatan sistem, waktu penuh pengolahan dalam sistem, dan daya tanggap sistem. Statistik pemanfaatan sangatlah penting, karena dapat mengindikasikan adanya leher botol ataupun kebutuhan perluasan sistem. Downtime merupakan persentase waktu dimana mesin tidak tersedia untuk digunakan. Faktor nonkuantitatif utama lainnya yang penting dalam pengendalian adalah kinerja perangkat lunak.
Auditing Atas Sistem Informasi
Pendekatan umun yang di ikuti auditor adalah pertama, mendapatkan deskripsi mengenai sistem pengendalian intern, umumnya dengan menggunakan kuesioner pengendalian intern. Selama proses, auditor memasukkan tingkat dimana perusahaan secara aktual menerapkan pengendalian intern seperti yang di dokumentasikan dalam evaluasi pengendalian intern. Terakhir, auditor melakukan pengujian transaksi-transaksi spesifik yang berjalan dalam sistem.
Pemeliharaan dan Modifikasi Sistem
Salah satu alasan untuk melakukan perubahan adalah karena tidaklah mungkin untuk mengatasi seluruh kontinjensi selama tahap perancangan. Bugs adalah kesalahan pemrograman komputer yang tidak dapat dideteksi sampai sistem benar-benar memulai operasi. Seluruh modifikasi sistem harus didokumentasikan secara seksama. Dokumentasi harus mencakup alasan-alasan perubahan, perubahan-perubahan sebenarnya yang dilakukan, dan orang yang mengesahkan perubahan.
Referensi :

BAB 13


PERENCANAAN SISTEM
Perencanaan adalah suatu proses penetapan terlebih dahulu apa-apa yang akan dikerjakan. Pengembangan sistem informasi dengan pendekatan system life cycel dimulai dnegan mebuat perencanaan, analisa dan perancangan secara rinci.
·         Langkah-langkah perencanaan system
Adapun langkah-langkah dalam perancangan sistem meliputi :
a)      Physical System
Physical system berupa bagan alir sistem ( System Flowchart ) ataupun bagan alir dokumen ( Document Flowchart ).
b)      Logical Model
Logical Model dapat digambarkan dengan menggunakan diagram arus data atau ( DFD ). DFD digunakan untuk menggunakan sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika.

·         Pertimbangan-pertimbangan perencanaan umum
Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistim informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram computer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen. Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasi kepada user bukan untuk pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, output, input, database, teknologi dan kontrol.

·         Teknik-teknik Perancangan
Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :
a)      Perancangan sistem sec.umum/perancangan konseptual, perancangan logikal/perancangan sec.makro
b)      Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.

Senin, 24 Desember 2012

BAB 12


PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM

·         Perencanaan system & analisis kelayakan
A.      Analisis kelayakan
Tujuannya adalah :
a)      Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan
b)      Berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar – benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.
B.      Perencanaan sistem dan analisis sistem mencakup 7 tahap yaitu :
a)      Pembahasan dan perencanaan pada tingkat manajemen puncak
b)      Penetapan dewan pengarah perencanaan system
c)      Penetapan tujuan dan batasan keseluruhan
d)      Pengembangan perencanaan sistem informasi strategic
e)      Identifikasi dan memprioritaskan area spesifik dalam organisasi sebagai focus pengembangan system
f)       Pembuatan proposal sistem untuk mendukung dasar analisis dan perancangan awal sub system tertentu
g)      Pembentukan tim untuk tujuan analisis perancangan awal sistem.
C.      Tugas – tugas analisis kelayakan :
a)      Penentuan masalah dan peluang yang dituju system
b)      Pembentukan sasaran sistem baru
c)      Pengidentifikasian para pemakai sistem
D.     Metode penentuan penganggaran modal :
a)      Payback period
b)      Net present value
c)      Internal rate of return
d)      Modified internal rate of return.
E.      Ukuran kelayakan :
a)      Teknologi
b)      Ekonomi
c)      Non ekonomi
d)      Organisasi atau operasional
e)      Jadwal

·         Langkah-langkah analisis system
Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harusdilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut ini :
a)      Identify,yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
b)      Understand,yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
c)      Analyze,yaitu menganalisis system
d)      Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

·         Teknik – teknik pengumpulan fakta
Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita , situasi, dan relasi yang menjamin analisis permodelan, Ada tiga sumber yaitu :
        I.            Sistem yang berjalan menyediakan kesempatan untuk menetukan apakah sistem memuaskan,perlu sedikit perbaikan, membutuhkan pemeriksaan yang besar, atau diganti.Juga menyediakan sumber ide perancangan untuk membantu analis mengidentifikasikan sumber yang ada bagi sistem yang baru.
      II.            Sumber internal lainnya, Sumber yang utama adalah orang yang akan menggunakan system yang baru.Sumber kedua didapat dari dokumen kerja yang ada dalam organisasi. Dokumen dapat diklasifikasikan misalnya struktur organisasi, apa yang sudah dilakukan organisasi, dan rencana apa yang akan dilakukan organisasi
    III.            Sumber eksternal. Informasi yang berasal dari luar organisasi membuka cakrawala ide dan teknik. Banyak industri dari kelompok dan seminar memberikan.
Teknik-teknik mengorganisasikan fakta. Teknik untuk mengorganisasikan fakta terdiri dari :
        I.            Analisis pengukuran kinerja
      II.            Analisis Distribusi kerja
    III.            Analisis Fungsional
    IV.            Analisis Matriks

·         Analisis system terstruktur
Adalah Salah satu pendekatan formal pertama untuk analisis sistem informasi. Analisis ini terfokus pada aliran data dan proses bisnis dan perangkat lunak. Analisis ini disebut proses oriented. Analisis terstruktur sederhana dalam konsep. Proses analis menggambarkan serangkaian proses dalam bentuk diagram alir data (Data Flow Diagram) yang menggambarkan proses yang ada atau yang diusulkan bersama-sama dengan input , output dan file mereka.


BAB 11


AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI
Audit teknologi informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit TI merupakan proses pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer yang digunakan telah dapat melindungi aset milik organisasi, mampu menjaga integritas data, dapat membantu pencapaian tujuan organisasi secara efektif, serta menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efisien.
·         Konsep – konsep auditiy PDE
Berikut adalah konsep-konsep auditing PDE :
a)      Evidence
b)      Due Audit Care
c)      Fair Presentation
d)      Independence
e)      Ethical Conduct

·         Teknologi PDE auditiy
Audit teknologi informasi PDE auditing adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.

·         Jenis – jenis audit PDE
a.      Systems and Applications
Pemrosesan data melalui aplikasi perangkat lunak komputer yang dikelola melalui suatu system.Sehingga proses auditnya sendiri akan meliputi verifikasi terhadap system untuk memastikan kebenaran, kehandalan, kecepatan maupun keamanan pada saat pengiriman, pemrosesan serta pengeluaran informasi di setiap tingkatan kegiatan sistem.
b.       Information Processing Facilities
Merupakan komponen yang terkait dengan fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk mengolah informasi di suatu organisasi. Biasanya ini terkait dengan perangkat keras seperti misalkan scanner, komputer server, formulir, dsb.
c.       Systems Development
Adalah bagian dari proses pembangunan maupun pengembangan dari sistem yang sudah ada dalam suatu organisasi sesuai tujuan-tujuan aktivitasnya.
d.      Management of IT and Enterprise Architecture
Pengelolaan atas teknologi informasi serta arsitektur seluruh lingkup internal organisasi yang disesuaikan dengan struktur dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen Hal tersebut memerlukan proses audit yang dilaksanakan untuk memastikan apakah segenap lingkungan/komponen organisasi dalam pemrosesan informasinya dilakukan secara terkendali dan efisien.
e.      Client/Server, Telecommunications, Intranets, and Extranets
Komputer, peralatan telekomunikasi, sistem jaringan komunikasi data elektronik (intranet/extranet) serta perangkat-perangkat keras pengolahan data elektronik lainnya adalah komponen dari sebuah teknologi informasi


BAB 10


SISTEM PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK
Pemrosesan data elektronik ( electronic data processing disingkat EDP) adalah metode dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian dari teknologi informasi, EDP melakukan pemrosesan data secara berulang kali terhadap data yang sejenis dengan bentuk pemrosesan yang relatif sederhana. Sebagai contoh, pemrosesan data elektronis dipakai untuk pemutakhiran (update) stock dalam suatu daftar barang (inventory), pemrosesan transaksi nasabah bank, pemrosesan booking untuk tiket pesawat terbang, reservasi kamar hotel, pembuatan tagihan untuk suatu jenis layanan, dll.
Ø  Sistem masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

Ø  Sistem pemrosesan
Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.
Ada tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:
a)      Pengumpulan Data : setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan.
b)      Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi.
c)      Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
d)      Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencarian data, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.
e)      Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb.
f)       Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data menjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
g)      Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna.
h)      Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasi

Ø  Sistem keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.



BAB 9


PEMROSESAN FILE & KONSEP MANAJEMEN DATA

Ø  Tinjauan Sekilas Tentang Teknologi
Field, Item Data, Atribut, dan Elemen sering digunakan bergantian untuk menggambarkan bagian terkecil dalam data yang akan disimpan dan dimunculkan kembali dalam sebuah sistem informasi. Jika hanya beberapa bagian field yang dibutuhkan pengguna, field tersebut harus dibagi ke dalam beberapa item data. Sebuah field mungkin hanya merupakan sebuah karakter tunggal atau angka, atau terdiri dari banyak karakter atau angka.
Contoh field :
a)      Nama pelanggan
b)      Nomor jaminan sosial karyawan
c)      Nomor pesanan penjualan
d)      Nomor rekening pelanggan
Sebuah field biasanya secara logika diasosiasikan dengan field lainnya,sebuah pengelompokkan logis field disebut record. Record adalah kelompok item data yang terkait dengan entitas tertentu seperti :
a)      Seorang pelanggan
b)      Karyawan
c)      Vendor
d)      Tagihan, dan sebagainya

Ø  Evolusi Teknologi Database
Pengembangan dalam teknologi untuk melakukan masukan data ke komputer secara umum berperan dalam perkembangan database secara pesat. Dengan sistem manajemen databes , data disimpan dalam format standar dengan menggunakan bahasa definisi data - data definition language, dimanipulasi dan dimutakhirkan dengan menggunakan bahasa manipulasi database - database manipulation language, dan dipanggil dengan menggunakan bahasa kueri database-database.
a)      Layanan informasi online.
Banyak perusahaan mengumpulkan informasi dari layangan on-line yang harus dikaitkan secara sistematis dengan sistem informasi mereka.
b)      Expert system.
sistem ahli membantu pengambilan keputusan tingkat tinggi dan telah sukses diterapkan dalam beberapa area.
c)      Pemrograman berorientasi - objek.
Meliputi pendefinisian objek-objek dari daftar atau kumpulan informasi yang rumit. Hal menjadi objek : daftar komponen-komponen persediaan, kelompok pelanggan, atau bahkan kumpulan foto.
d)      Sistem hiperteks.
Memungkinkan para pemakai untuk mengambil database dengan cara random melalui pemilihan kata-kata kunci.
e)      Sistem database intelijen
Sistem ini merefleksikan kecenderungan penggabungan seluruh teknologi-teknologi terbaru, termasuk yang paling muktahir, ke dalam satu sistem database.

Ø  Sistem Manajemen Database & Arsiktektur
Sistem Manajemen Database atau adalah program komputer yang memampukan seorang pengguna untuk menciptakan dan memperbaharui file-file, menyeleksi dan memunculkan kembali data, dan menghasilkan beragam output dan laporan-laporan. Terdapat tiga tingkatan arsitektur yang relevan dengan database dan manajemen database; arsitektur tingkat konseptual, arsitektur tingkat logis, dan arsitektur tingkat fisik. Pada tingkat konseptual, database merupakan kumpulan beragam elemen informasi yang akan digunakan untuk tujuan- tujuan yang telah dipilih. Catatan dan field- field dalam database distrukturkan dan diorganisasikan dalam beberapa pola logis, sehingga membantu pembentukan struktur data logis. Terdapat tiga jenis struktur data logis yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu : hirarkis, jaringan, dan relasional.
a)      Arsitektur Konseptual.
Model data hubungan entitas- entity relationship (ER) merupakan pendeketan yang populer. Model ER menggambarkan hubungan antar segmen secara sederhana. Terdapat pula metode- metode konseptual lainnya, termasuk teknik pembuatan model berorientasi-obyek-object-oriented modeling technique (OMT), yang pada dasarnya dikembangkan untuk pemrograman berorientasi- obyek dan diadaptasi untuk pembuatan model Blaha, Premerlani, dan Rumbaugh. Kelas obyek berkaitan dengan segmen, dan obyek berkaitan dengan bagian tertentu.
b)      Arsitektur Database pada Tingkat Logis : Struktur Database Logis.
Hubungan- hubungan yang timbul antara segmen- segmen dalam database ditentukan oleh struktur data logis, yang juga disebut skema atau model database.
Referensi :
rooswhan.staff.gunadarma.ac.id
http://stekpididadaku.blogspot.com


BAB 8


PENGEMBANGAN KEPUTUSAN & LAPORAN-LAPORAN MANAJEMEN
Ø  Manajer dan Keputusan
Keputusan (decision) merupakan pilihan yang dibuat dari beberapa alternative yang tersedia.Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses identifikasi masalah dan kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian vital dari manajemen yang baik, karena keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana suatu cara organisasi menyelesaikan masalah, mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran. Dengan demikian setiap manajer harus menajamkan ketrampilan dalam membuat keputusan. Pertumbuhan, kemakmuran atau atau kegagalan suatu perusahaan merupakan hasil dari keputusan yang dibuat oleh para manajer. Membuat keputusan bukanlah hal yang mudah. Keputusan harus dilakukan ditengah berbagai factor yang terus berubah, ketidakjelasan informasi dan dan aneka pandangan yang bertentangan.Macam-macam keputusan :
a)      Keputusan terprogram (programmed decision)Keputusan yang dibuat untuk menangani situasi / masalah yang cukup sering terjadi, sehinnga pembuat keputusan dapat membuat aturan-aturan pembuatan keputusan untuk diterapkan di masa depan. Misalnya keputusan untuk memesan persediaan ketika persediaan berada pada level tertentu.
b)      Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decision)Keputusan yang dibuat dalam menanggapi situasi yang unik, tidak familier dan tidak terstruktur serta menimbulkan konsekuensi-konsekuensi penting bagi organisasi.banyak keputusan tidak terprogram melibatkan perencanaan strategis, karena ketidakpastiannya begitu besar dan keputusan merupakan hal yang sangat kompleks.
Pembuat keputusan, dalam hal ini Manajer, tidaklah serta merta membuat keputusan. Ada beberapa tahapan dalam membuat keputusan, berikut ini adalah beberapa tahapan dalam pengambilan keputusan :
a)      Menentukan Masalah. Apa masalah yang ingin diselesaikan? saat menentukan masalah, seorang manajer dituntut untuk mampu melihat masalah-masalah secara akurat.
b)      Menentukan Batasan Masalah. Setiap manajer ingin membuat keputusan terbaik. Untuk itu, mereka harus punya sumber daya yang ideal seperti informasi, waktu, personil, perlengkapan, dan supply serta kemampuan menentukan batasan masalah.
c)      Mengembangkan Alternatif Jawaban. manajer harus berpikir melalui dan menyelidiki beberapa solusi alternatif bagi satu masalah sebelum cepat membuat keputusan.
d)      Menganalisa setiap alternatif. Manajer harus mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari tiap alternatif sebelum membuat keputusan akhir.
e)      Memilih Alternatif. Alternatif terbaik adalah yang menghasilkan banyak keuntungan dan sedikit ruginya.
f)       Melaksanakan Keputusan. Manajer tidak hanya dituntut membuat keputusan, mereka juga harus melaksanakan keputusan yang dibuatnya. Guna memastikan pekerja paham perannya, manajer harus menggunakan program, prosedur, aturan, atau kebijakan guna membantu mereka dalam proses pembuatan keputusan.
g)      Memastikan sistem kontrol dan evaluasi atas keputusan. Sistem evaluasi harus menghasilkan umpan balik seputar berapa baik keputusan diterapkan. Apa saja hasilnya, dan penyesuaian apa yang dibutuhkan untuk beroleh hasil yang dimaksud tatkala keputusan dibuat.

Ø  Pelaporan Kepada Manajemen
Dalam sistem informasi akuntansi manajerial, informasi mengalir dalam dua arah. Arus dari puncak ke bawah berasal dari kejadian yang terjadi pada tingkatan manajemen puncak. Kejadian tersebut dicatat, dibuatkan kesimpulan dan kepada disampaikan tingkatan manajemen yang lebih rendah. Misalkan anggaran belanja periodik, yang memberikan para manajer pernyataan kuantitatif mengenai rencana organisasi. Sedangkan arus dari bawah ke atas, berawal dari kejadian yang berlangsung pada tingkatan manajemen yang lebih rendah dalam struktur organisasi dan dilaporkan pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi dalam bentuk laporan pertanggung jawaban.
Pemrosesan File dan Konsep Manajemen Data
Sebuah file merupakan sekumpulan informasi yang tersimpan sedemikian rupa, hingga informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh kembali apabila dibutuhkan atau untuk penggunaan selanjutnya.
Digolongkan menurut teknik penyimpanannya, file dapat berupa file manual dan file komputer. File manual menyimpan informasi yang dapat diperoleh kembali, dibaca dan digunakan oleh manusia. Sedangkan file komputer menyimpan informasi yang tidak dapat diperoleh kembali oleh manusia tanpa bantuan pemrosesan komputer.
File manual sebagian besar menggunakan filing cabinet sebagai sarana penyimpanan. Namun apapun bentuk sarana penyimpanannya, file manual menggunakan metode yang sama untuk menyusun rekaman yang ada di dalamnya.
Sistem akuntansi yang memakai komputer secara rutin menggunakan prosedur tertentu saat memproses file komputer. Operasi yang lazim pada file komputer yaitu memperbarui (update), memelihara, mengurutkan (sortir) dan menggabungkan (merge).
Untuk mengelola data digunakan suatu sistem perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Database (SMD) yang merupakan seperangkat program komputer yang mengendalikan akses kepada database yang dilakukan oleh pengguna dan program aplikasi. Sistem ini memisahkan cara data secara fisik disimpan pada sarana penyimpan sekunder. SMD tidak hanya mengelola data itu sendiri tetapi juga hubungan antar data. Setiap apliksi perangkat lunak SMD mengasumsikan suatu model struktural untuk data. Model struktural yang lazim adalah struktur pohon, jaringan, dan relasional.
Referensi : http://freakzfiles.blogspot.com

BAB 7


PENGEMBANGAN SISTEM
·         Siklus hisup pengembangan system
Siklus hidup pengembangan sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baikmelalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik, siklus itu antara lain :
a)       Mengidentifikasikan masalah, peluang dan tujuan.
b)       Menentukan sarat-sarat informasi.
c)       Menganalisis kebutuhan sistem.
d)       Merancang sistem yang direkomendasikan.
e)       Mengembangkan dan medokumentasikan perangkat lunak.
f)        Menguji dan mempertahankan sistem.
g)       Mengimplementasikan dan mengevaluasikan sistem
·         Standar-standar dokumentasi
Standar-standar dokumentasi sistem dan penggunaannya secara konsisten di dalam pengembangan sistem merupakan tugas utama dalam suatu organisasi. Dokumentasi sistem menggunakan tehnik-tehnik analisis yang terstruktur. Tehnik-tehnik ini berbentuk tabular atau matriks dan digunakan dalam pola top-down dengan perbaikan yang cukup banyak. Satu-satunya kekurangan dokumentasi adalah pekerjaan harus selalu memproduksi dokumentasi. Pekerjaan itu sendiri seringkali bersifat repetitif, makan waktu, dan tampak sebagai tugas yang tidak menyenangkan bagi orang-orang kreatif.
Keuntungan dokumentasi :
a)       Meyakinkan seluruh pertimbangan dan tindakan-tindakan relevan.
b)       Menyediakan media penelaahan proyek yang efektif bagi manajemen dan pihak - pihak lain.
c)       Penting untuk mengoperasikan dan memelihara sistem.

·         Teknologi & Praktek Pengembangan Sistem
Analisa Sistem Terstruktur dan Rancangan : Teknik analisis terstruktur lebih mengandalkan pada penggunaan diagram aliran data daripada bagan aliran. Teknik perencanaan terstruktur mengembangkan program komputer sebagai hirarki modul atas bawah. Alat CASE -CASE adalah alat keahlian teknik perangkat lunak yang dibantu dengan komputer, yang mengotomatisasi banyak proses yang diperlukan selama pengembangan sistem.

·         Perencanaan & Pengorganisasian Proyek Sistem
Para akuntan perlu mengetahui tentang proses ini karena dua alasan :

a)      Mereka berpartisipasi dalam tim proyek yang mendesain sistem akuntansi.
b)      Para auditor memeriksa dan memberikan saran bagi sistem baru sebelum sistem itu dilaksanakan.