Kamis, 29 Desember 2011

Perdagangan melalui Jaringan Elektronik (E-Commerce)


Perdagangan melalui Jaringan Elektronik (E-Commerce)
E-commerce merupakan perdagangan/perniagaan yang menggunakan media
elektronik sebagai perantaranya. Biasanya menggunakan internet sebagai
medianya.

Manfaat dari perdagangan melalui jaringan elektronik :
• Pelayanan pelanggan yang lebih baik.
• Hubungan dengan pemsok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
• Pengembalian atas investasi pemegang saham, dan pemilik yang meningkat
• Perusahaan-perusahaan ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik untuk
     mencapai perbaikan di seluruh organisasi.
• Manfaat berkontribusi pada stabilitas keuangan perusahaan dan memungkinkannya untuk bersaing lebih baik dalam dunia bisnis yang semakin terikat untuk menggunakan teknologi computer.

 Kendala dari perdagangan melalui jaringan elektronik :
• Biaya Tinggi.
• Masalah Keamanan.
• Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia.
• Tidak semua perusahaan ikut dalam keramaian perdagangan melalui jaringan
elektronik.
• Perusahaan – perusahaan yang telah memiliki system terutama
menggunakannya untuk transaksi terutama menggunakannya dengan pemasok
(91 persen) dan pelanggan (88 persen),
• serta proses-proses utama yang berhubungan dengan pesanan pembelian, transfer pembayaran dan faktur.

Strategi perdagangan melalui jaringan elektronik :
Strategi yang paling penting disebut adalah strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Strategi ini adalah system antar organisasi (IOS). Istilah lain adalah EDI yaitu pertukaran data elektronik. Pertukaran data elektronik adalah suatu cara untuk mencapai system antar organisasi. Pembagian informasi berbasis computer yang sensitive dengan perusahaan lain dengan menggunakan teknologi yang umumnya diasosiasikan dengan internet, ekstranet biasanya terlindung dibalik firewall. Firewall adalah perangkat lunak computer yang hanya mengijinkan akses oleh pemakai sah.
• SISTEM ANTAR ORGANISASI (Interorganizatonal System-IOS).
• PERTUKARAN DATA ELEKTRONIK (Electronic Data Interchange – EDI).
• EXTRANET.
• TRANSFER DANA secara ELEKTRONIK (Electronic Fund Transfer – EFT).

Pertukaran data elektronik (EDI) :
Adalah Pertukaran Data Elektronik (EDI) adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari computer-ke-komputer diantara beberapa perusahaan. atau pertukaran langsung dokumen-dokumen bisnis dari komputer ke komputer, seperti order pembelian dan order penjualan.

Kamis, 10 November 2011

Pengertian SATA, PATA, RAID, dan SCSI


Serial ATA (SATA atau Serial Advanced Technology Attachment) adalah bus komputerantarmuka untuk menghubungkan host bus adapter untuk perangkat penyimpanan massalseperti drive hard disk dan drive optik. Serial ATA ini dirancang untuk menggantikanparalel ATA yang lebih tua (PATA) standar (sering disebut dengan IDE nama lama), menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan antarmuka yang lebih tua: kabel ukuran dikurangi dan biaya (7 konduktor bukan 40), bertukar panas asli, lebih cepat transfer datamelalui harga yang lebih tinggi sinyal, dan transfer lebih efisien melalui (opsional) I / Oantrian protokol. SATA host adapter dan perangkat berkomunikasi melalui kabel serial kecepatan tinggilebih dari dua pasang konduktor. Sebaliknya, paralel ATA (yang redesignation untuk spesifikasi ATA warisan) menggunakan bus 16-bit lebar data dengan dukungan tambahan banyak dan sinyal kontrol, semua beroperasi pada frekuensi yang lebih rendah.Untuk memastikan kompatibilitas dengan perangkat lunak dan aplikasi warisan ATA,SATA menggunakan ATA ATAPI dasar yang sama dan perintah-ditetapkan sebagaiwarisan perangkat ATA. Pada 2009, SATA telah menggantikan paralel ATA di desktop pengiriman konsumen yang paling dan komputer laptop, dan diharapkan untuk akhirnya menggantikan PATAdalam aplikasi embedded di mana ruang dan biaya merupakan faktor penting. Pangsa pasar SATA di pasar desktop PC adalah 99% pada tahun 2008. [2] PATA tetap banyak digunakan dalam aplikasi industri dan tertanam yang menggunakan penyimpananCompactFlash, meskipun di sini, standar penyimpanan CFast berikutnya akan didasarkan pada SATA. 
  PATA (Pararel ATA) Pada awalnya harddisk PATA disebut hanya dengan ATA, namun setelah munculnya SATA ditambahkan kata Pararel didepannya untuk membedakan antara teknologi PATA dan SATA. Disebut dengan Pararel ATA karena pemasangannya dilakukan secara pararel dengan device / IDE lainnya. PATA tidak memiliki kemampuan Hot Swappable, kabel data yang dibutuhkan mencapai 40 kabel yang membuatnya dinilai tidak praktis, serta memiliki panjang kabel interface maksimal 18 inci (46 cm), namun banyak juga produk yang tersedia di pasaran yang memiliki panjang hingga 36 inchi (91 cm). Kabelnya sendiri menggunakan ribbon-cable yang lebar. keterbatasan ini menjadikan PATA hanya sebagai interface internal storage. Interface ini juga mengalami perkembangan yang lambat mulai dari tahun 1994. UDMA 6 (133) atau Ultra DMA 133 adalah terobosan terakhir yang dikeluarkan pada tahun 2005 dan mulai saat itu boleh dibilang perkembangan harddisk PATA berhenti. PATA (Pararel ATA) Pada awalnya harddisk PATA disebut hanya dengan ATA, namun setelah munculnya SATA ditambahkan kata Pararel didepannya untuk membedakan antara teknologi PATA dan SATA. Disebut dengan Pararel ATA karena pemasangannya dilakukan secara pararel dengan device / IDE lainnya. PATA tidak memiliki kemampuan Hot Swappable, kabel data yang dibutuhkan mencapai 40 kabel yang membuatnya dinilai tidak praktis, serta memiliki panjang kabel interface maksimal 18 inci (46 cm), namun banyak juga produk yang tersedia di pasaran yang memiliki panjang hingga 36 inchi (91 cm). Kabelnya sendiri menggunakan ribbon-cable yang lebar. keterbatasan ini menjadikan PATA hanya sebagai interface internal storage. Interface ini juga mengalami perkembangan yang lambat mulai dari tahun 1994. UDMA 6 (133) atau Ultra DMA 133 adalah terobosan terakhir yang dikeluarkan pada tahun 2005 dan mulai saat itu boleh dibilang perkembangan harddisk PATA berhenti. 
  RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disk (Redundant Array awalnya of Inexpensive Disk), adalah teknologi penyimpanan yang memberikan peningkatan kehandalan dan fungsi melalui redundansi. Hal ini dicapai dengan menggabungkanbeberapa komponen drive hard disk ke dalam sebuah unit logis, dimana datadidistribusikan di seluruh drive dalam salah satu dari beberapa cara yang disebut "tingkat RAID", konsep ini adalah contoh dari virtualisasi penyimpanan dan pertama kali didefinisikan oleh David A. Patterson, Garth A. Gibson, dan Randy Katz dari University ofCalifornia, Berkeley pada 1987 sebagai redundant array of Inexpensive Disk [1] Pemasarmewakili produsen RAID industri kemudian berusaha untuk menemukan kembali istilah untuk menggambarkan berlebihan array disk independen sebagai sarana. memisahkanharapan biaya rendah dari teknologi RAID. [2] RAID sekarang digunakan sebagai istilah payung untuk skema penyimpanan data komputer yang dapat membagi dan replikasi data antara drive fisik. Drive fisik dikatakan dalam RAID, [3] yang diakses oleh sistem operasi sebagai salah satu drive tunggal.Skema yang berbeda atau arsitektur yang ditunjuk oleh kata RAID diikuti dengan nomor(misalnya, RAID 0, RAID 1). Skema masing-masing memberikan keseimbangan yang berbeda antara dua tujuan utama: meningkatkan keandalan data dan meningkatkan input /output kinerja. 
 Sistem Antarmuka Komputer Kecil (SCSI) adalah satu set standar untuk menghubungkan secara fisik dan mentransfer data antara komputer dan perangkat periferal. Standar SCSI mendefinisikan perintah-perintah, protokol, dan antarmuka listrik dan optik. SCSI adalah yang paling umum digunakan untuk hard disk dan tape drive,tetapi dapat menghubungkan berbagai perangkat lain, termasuk scanner dan CD drive.Standar SCSI mendefinisikan perintah untuk set tertentu jenis perangkat periferal, kehadiran "tidak diketahui" sebagai salah satu jenis berarti bahwa dalam teori dapat digunakan sebagai interface untuk hampir perangkat apapun, tetapi standar ini sangatpragmatis dan ditujukan terhadap persyaratan komersial . SCSI adalah, cerdas perifer, buffer, peer to peer antarmuka. Ini menyembunyikankompleksitas dari format fisik. Setiap perangkat melekat pada bus SCSI dalam cara yang sama. Sampai dengan 8 atau 16 perangkat dapat dilampirkan ke sebuah bus tunggal.Ada dapat sejumlah host dan perangkat periferal tapi harus ada setidaknya satu host.SCSI menggunakan sinyal tangan berjabat antar perangkat, SCSI-1, SCSI-2 memiliki pilihan untuk memeriksa kesalahan paritas. Dimulai dengan SCSI-U160 (bagian dariSCSI-3) semua perintah dan data yang diperiksa oleh kesalahan checksum CRC32.Protokol SCSI mendefinisikan komunikasi dari host ke host, host ke perangkat periferal,perangkat periferal ke perangkat periferal. Namun sebagian besar perangkat periferalsecara eksklusif target SCSI, mampu bertindak sebagai pemrakarsa SCSI-tidak mampuuntuk memulai SCSI transaksi itu sendiri. Oleh karena itu perifer-untuk-komunikasi periferjarang terjadi, tapi mungkin dalam aplikasi SCSI umum. Logika Symbios chip 53C810contoh dari antarmuka host PCI yang dapat bertindak sebagai target SCSI.

Rabu, 19 Oktober 2011

komponen sistem informasi manajemen




Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggung jawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen,distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangansuatu sistem yang baik disebut sistem analysis and design (SA&D) Komponen sistem informasi manajemen adalah seluruh elemen yang membentuk suatu sistem informasi. Komponen SIM terbagi menjadi dua, yakni komponen Sistem Informasi Manajemen Fungsional dan komponen Sistem Informasi Manajemen Fisik. Komponen manajemen fungsional adalah semua komponen yang berhubungan dengan teknik pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan penyajian informasi yang dibutuhkan untuk manajemen, antara lain :
·         Sistem Administrasi dan Operasional. Sistem ini melaksanakan kegiatan rutin seperti halnya administrasi dan personalia dimana telah ditentukan prosedurnya dan diteliti terus agar perubahannya dapat diketahui.
·         Sistem Pelaporan Manajemen. Berfungsi untuk membuat dan menyampaikan laporan yang sifatnya periodik kepada manajer.
·         Sistem Database. Berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi unit organisasi. Database mempunyai kecenderungan berkembang dalam organisasi, sehingga interaksi antar unit bertambah besar yang menyebabkan informasi yang dibutuhkan juga semakin bertambah.
·         Sistem Pencarian. Berfungsi meberikan data atau informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan sesuai permintaan dalam bentuk tidak terstruktur.
·         Manajemen Data. Berfungsi sebagai media penghubung antara komponen sistem informasi dengan database dan antara masing-masing komponennya.

Komponen Sistem Informasi Manajemen secara Fisik Adalah keseluruhan perangkat dan peralatan fisik yang digunakan untuk menjalankan SIM.
Ada beberapa komponen-komponen pendukung SIM yang bersifat Fisik, antara lain :
·         Perangkat keras(hardware) : perangkat keras bagi suatu system informasi meliputi monitor, printer, dan lain-lain.
·         Perangkat lunak (software) : berupa file-file yang terkandung didalamnya.
·         Database : file yang berisi program dn data, yang terdata data penyimpanannya secara fisik.
·         Prosedur : komponen fisik yang tersedia berupa buku panduan dan instruksi.
·         Personil(brainware) : meliputi operator computer, analis system, programmer, dan lain-lain.








Rabu, 28 September 2011

Rahasia Sebuah Perusahaan


Rahasia Perusahaan

  • Yang dimaksud dengan rahasia Perusahaan adalah semua informasi baik yang berupa data, dokumen, gambar, atau hal lainnya yang berkaitan dengan Perusahaan, yang tidak boleh diberitahukan kepada pihak-pihak yang tidak berhak untuk mengetahuinya, berdasarkan pertimbangan keselamatan Perusahaan, persaingan usaha ataupun pertimbangan kepantasan (etika). 
  • Rahasia perusahaan adalah informasi rahasia yang dimiliki perusahaan dan perlu dilindungi oleh pihak manajemen dan karyawannya dari pihak pesaing. Misalnya harga beli bahan produksi, tehnik produksi, formula suatu produk, daftar nama, strategi pemasaran, strategi manajemen dan lain-lain. 
  • Jadi bisa disimpulkan bahwa rahasia perusahaan itu adalah informasi rahasia perusahaan yang tidak boleh diberitahukan dan dilindungi dari pihak pesaing atau pihak yang akan merugikan perusahaan tersebut.


Kewajiban menjaga rahasia Perusahaan

Pekerja wajib menjaga rahasia Perusahaan, dan bila ia menduduki suatu jabatan, maka ia wajib menjaga rahasia jabatan yang disandangnya. Membocorkan rahasia Perusahaan ataupun rahasia jabatan adalah suatu pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi. Yang dimaksud dengan rahasia jabatan adalah rahasia Perusahaan yang diketahui oleh seorang Pekerja karena jabatannya ataupun karena tugasnya.


Struktur Organisasi

Sebuah organisasi, ketika berdiri tentunya memiliki maksud (intention) kenapa bentuknya seperti tersebut. Bentuk formal organisasi diharapkan merupakan bentuk terbaik yang mendukung sepenuhnya pencapaian sasaran sang pendiri atau visi organisasi tersebut. Konfigurasi formal itulah yang dinamakan sebagai struktur organisasi.
Namun, sayangnya kadang antara pembentukan struktur organisasi dengan relasi/hubungan formal didalamnya belum sepenuhnya ’berjabat erat’ dengan visi organisasi. Kadang ada yang ’mismatch’ atau tidak ’link’ dengan sasaran strategis organisasi. Bahkan dalam beberapa hal tidak sepenuhnya mencerminkan aturan dasar (basic principle) struktur organisasi yang baik. Karena itulah, pembentukan struktur organisasi yang tepat merupakan syarat utama yang penting agar visi organisasi dapat tercapai.
Salah satu cara membentuk struktur organisasi adalah dengan membuat disain organisasi (organization design). Disain organisasi sendiri merupakan pembentukan peran (roles), aktifitas pengolahan (process), dan bentuk hubungan formal (formal relationship) dalam suatu organisasi. Didalamnya, ada pengembangan struktur keseluruhan di dalam organisasi baik unit maupun sub-sub unitnya, serta definisi peran dan proses yang lebih detil dalam unit maupun sub unit tersebut.
Di dalam pembentukan struktur organisasi itu sendiri, ada beberapa prinsip dasar yang harus dimiliki oleh struktur organisasi tersebut, diantaranya :
  • Struktur organisasi memberi prioritas pada pelanggan kunci (key customer priorities)
  • Struktur tersebut mampu mengurangi dan menghilangkan duplikasi organisasi
  • Struktur menyederhanakan lapisan manajemen di dalam organisasi.
  • Struktur organisasi dapat meningkatkan saluran komunikasi (channel of communication) di dalam organisasi.
  • Struktur organisasi tersebut memberikan peran, tanggungjawab yang jelas serta memiliki akuntabilitas.
Dalam kerangka konsep struktur organisasi banyak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal yang mempengaruhi antara lain :
  • Visi dan Misi organisasi
  • Strategi Organisasi
  • Model kepemimpinan (leadership model)
  • Kebijakan maupun prosedur
  • Budaya organisasi
Faktor eksternal yang mempengaruhi disain struktur organisasi antara lain :
  • Pelanggan
  • Supplier
  • Pemerintah
  • Aturan formal, hukum dan perundangan
  • Teknologi Manajemen    
  • Dan stakeholder lainnya (masyarakat, komunitas dll).
Kesemua faktor tersebut sangat mempengaruhi proses disain organisasi. Tentunya disain organisasi yang baik akan mempertimbangkan semua faktor tersebut sampai terbentuknya struktur organisasi yang efektif dan efisien.
1. Acuan disain perubahan struktur organisasi adalah tergantung strategi perusahaan. Ada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi. Rinciannya sebagai beirkut : Faktor internal& eksternal –>merubah strategi organisasi–>perlu terjemahan dalam struktur organisasi –>disain/restrukturisasi organisasi.
2. Implikasinya tentu banyak. Jika struktur berubah, hampir pasti job descriptionnya berubah. Karena itu perlu dilakukan analisa jabatan lagi (job analysis/job profiling) yang outputnya adalah job description. Contoh, tahun 2009 organisasi punya strategi cost effective leadership, dan terjemahan dalam struktur adalah penggabungan bagian / fungsi yang serupa (misal finance dgn treasury), kemudian fungsi IT dgn MIS, dll yang tentunya akan memangkas lapisan organisasi dan memerlukan job desc. baru. SOP bisa berubah bila memang alur proses bisnis mengalami perubahan.
3. tergantung mas donal, yang penting bagian yang berwenang tidak berkeberatan. Umumnya istilah supervisor adalah jabatan struktural yang tentunya memiliki akses terhadap pengelolaan karyawan langsung dan memiliki bawahan. Mengenai supervisor sama atau kabag, jawabnya bisa ya bisa tidak. Coba lihat struktur lapisan organisasi dari atas ke bawah. Misalkan struktur organisasi A : Direktur -> manager->Supervisor->staff, dan struktur organisasi B : Direktur ->KaDiv ->Kabag-> staff, maka supervisor relatif sama dengan kabag. Tetapi jika struktur organisasi A : Direktur ->General Manager->Manager->supervisor->staff, maka supervisor tidak sama dengan kabag.
4. Struktur organisasi melebar, artinya lebih landai yang ditandai dengan rentang kendali lebih besar. Misalnya dulu 1 manager membawahi 2 supervisor, sekarang 1 manager membawahi 5 supervisor dst.
Pembuatan struktur
Yang paling dahulu adalah merancang struktur organisasi dahulu, baru kemudian job description. Sebenarnya antara struktur organisasi dan job description itu seperti dwi tunggal, namun prioritas urutan pertama pembuatan adalah struktur organisasi, sebagai bentuk transformasi dari strategi, arahan maupun visi misi organisasi.
Untuk membuat struktur organisasi, bisa menggunakan fasilitas Microsoft Visio, untuk struktur yang kompleks. Bila menggunakan Word atau Powerpoint, memang agak terbatas.

10 Rahasia Sebuah Perusahaan yang Sukses
Definisi dari sebuah perusahaan yang sukses memiliki kesamaan. Perusahaan Luar Biasa melakukan hal-hal luar biasa. Beberapa berbuat lebih baik di daerah tertentu daripada yang lain. Karakteristik ini sering tumpang tindih. Setiap orang mempengaruhi semua yang lain. Ini adalah ciri-ciri perbedaan yang umum yang memisahkan sebuah perusahaan yang baik dari perusahaan besar. Perusahaan sukses adalah perusahaan yang memiliki budaya organisasi yang kuat dan dijalankan oleh seluruh karyawan yang ada di perusahaan tersebut. Buckminster Fuller berkata, "Integritas adalah esensi dari segala sesuatu yang sukses." Dan integritas adalah fondasi dari sebuah perusahaan kelas dunia. Tanpa fondasi yang solid dan Pilar yang kuat mustahil membuat bisnis sukses. Sebuah pilar atau support yang lemah akan melemahkan seluruh struktur. Sebaliknya, pilar yang kuat akan membantu mendukung yang lemah. Integritas berarti keutuhan. Hal ini membutuhkan kejujuran dan diandalkan. Tidak ada perusahaan yang dapat bertahan tanpa dasar-dasar perusahaan. Dan dasar-dasar harus menggabungkan nilai-nilai inti perusahaan. Pada akhirnya, apa yang Anda perjuangkan tergantung pada apa yang Anda inginkan untuk dicapai.

Berikut adalah sepuluh pilar atau pendukung suatu perusahaan menjadi sukses:

1. Komunikasi
Salah satu definisi dari bisnis adalah 'jaringan komunikasi dengan latar belakang hubungan'. Semua Perusahaan yang beroperasi sangat memerlukan komunikasi. Mereka mengatakan kebenaran dengan kasih sayang. Mereka menciptakan lebih banyak cahaya dari panas. Semua komunikasi-internal dan eksternal-jujur dan jelas. Perhatikan lintas komunikasi di perusahaan Anda.

2. Visi
Karyawan, pelanggan dan stakeholder ingin menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar daripada mereka. Mereka ingin tahu di mana mereka akan pergi dan memiliki gambaran tentang apa yang mungkin. Sebuah visi dalam sebuah perusahaan adalah penting dan mutlak harus ada. Tanpa visi ibarat sebuah kendaraan yang melaju tanpa arah dan tujuan.

3. Misi dan Culture
Nilai-nilai dan misi perusahaan tidak hanya dikenal dan diartikulasikan, tetapi juga menunjukkan arah yang dilakukan oleh perusahaan dari hari ke hari. Setiap orang, dengan setiap interaksi menciptakan "momen kebenaran 'yang mencerminkan inti nilai-nilai perusahaan dari misinya. Misi adalah sesuatu hal yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai visinya. Culture adalah budaya dari perusahaan itu sendiri yang membatasi para pelaku di dalam bisnis tersebut untuk mencapai visi perusahaan.

4. Relationship
Di dalam sebuah perusahaan hubungan baik antara anggotanya harus sangat diperhatikan. Tidak ada yang bisa sukses karena perannya secara personal di dalam team. Semua orang akan saling berhubungan dan bekerjasama untuk menjalankan misi perusahaan dalam mencapai visinya.

5. Keunikan
Keunikan dan individualitas tidak hanya memungkinkan perusahaan untuk berdiri keluar dari kesamaannya dengan perusahaan sejenis, itu adalah bagian integral dari kepribadiannya. Ini identitas perusahaan, karakter dan posisi yang akan sangat dikenal oleh orang lain.

6. Orientasi Pelanggan
Tanpa konsumen perusahaan tidak bisa eksis. Penuhi kebutuhan pelanggan dengan apa yang mereka inginkan, melakukannya secara konsisten untuk menciptakan dan mempertahankan sebuah kepercayaan. Selalu memberikan apa yang Anda janjikan dan bahkan lebih ketika Anda mencanangkan ciri khas dari perusahaan yang berorientasi pelanggan.

7. Sumber Daya
Semua perusahaan akan sangat memelihara sumber daya yang dimilikinya secara baik dimasa sekarang maupun di masa depan. Sumber daya ini tidak terbatas pada-orang, modal, peralatan, perlengkapan, lingkungan dan properti intelektual saja. Sebuah perusahaan juga harus memiliki kewajiban untuk merawat dan tidak menyia-nyiakan seluruh Asset perusahaannya.

8. Stabilitas
Perusahaan haruslah stabil dan harus dapat bertahan lebih dari 100 tahun. Untuk melakukan hal ini, organisasi harus mampu mempertahankan nilai-nilai inti, dan tetap bersedia untuk mengubah budaya dan praktek operasional, tujuan dan strategi. Dan Kestabilan harus tetap terjadi agar sebuah bisnis terus dapat berkembang dan menjadi besar.

9. Produksi / Produktivitas
Tidak akan ada hasil yang diperoleh tanpa melakukan suatu usaha tertentu. Kemampuan untuk memproduksi dan melakukannya secara efektif dan efisien sangat penting dalam menciptakan produk dan layanan berkualitas yang  juga harus mempertahankan pertumbuhan. Selalu meningkatkan produktivitas yang ada akan sangat membuat perusahaan menjadi terus berkembang ke arah yang lebih besar dan baik.

10. Excellence
Keunggulan lebih mudah dialami daripada dijelaskan. Sebuah komitmen untuk perbaikan yang terus dilakukan secara konstan dan tidak pernah berakhir dapat dilihat sebagai salah satu keunggulan perusahaan kelas dunia. Sebuah perusahaan besar membawa semua sumber daya untuk dapat memberikan kualitas produk atau layanan sempurna. Mereka mempertahankan standar keunggulan mutu.

Selasa, 10 Mei 2011

Kepemimpinan

Latar Belakang Kepemimpinan
Setelah perencanaan dibuatdan struktor organisasi dibentuk maka langkah selanjutnya adalah pengisian jabatan dalam organisasi. dikalangan para ahli manajemen itu bermacam-macam pendapat mengenai kepemimpinan. Ada yang berpendapat kepemimpinan adalah fungsi leadership, fungsi motivating atau fungsi modeling.
Ada tiga implikasi penting mengenai kepemimpinan. Pertama, kepemimpinan melibatkan orang lain (bawahan atau pengikut), kualitas seorang pemimpin ditentukan oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin. Kedua, kepemimpinan merupakan pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin memiliki wewenang untuk mengarahkan beberapa kegiatan anggota kelompok dan sebaliknya bahwa secara tidak langsung bawahan mengarahkan kegiatan pemimpin. Ketiga, kepemimpinan disamping dapat mempengaruhi bawahan juga memiliki pengaruh. Dengan kata lain pemimpin tidak hanya dapat memberikan instruksi tetapi juga mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan instruksi pemimpin.


1. Pengertian Kepemimpinan

Seorang pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan. Kualitas kerja dan tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memiliki peranan kritis dalam membantu anggota kelompok, organisasi, maupun masyarakat dalam mencapai tujuan. Maka muncul suatu pertanyaan : Apa yang membuat seorang pemimpin efektif ? 90% dari mereka yang diajukan pertanyaan tersebut akan menjawab bahwa pemimpin yang efektif itu memiliki sifat-sifat atau kualitas tertentu yang diinginkan seperti kharisma, orientasi ke depan, optimisme, dll.

Seperti manajemen, kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.

Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen tetapi tidak sama dengan manajemen. Perbedaannya adalah jika kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja dalam mencapai suatu tujuan maka manajemen mencakup kepemimpinan dan juga fungsi-fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.


2. Pendekatan-pendekatan Studi Kepemimpinan

Semua penelitian dan teori kepemimpinan dapat diklasifikasikan sebagai pendekatan mengenai sifat, perilaku, dan situasional (contingency) dalam study tentang kepemimpinan. Pendekatan pertama memandang kepemimpinan itu tumbuh dari bakat. Pendekatan kedua pemimpin tumbuh dari perilaku. Kedua pendekatan diatas berasumsi bahwa seseorang yang memiliki bakat yang cocok atau memperlihatkan perilaku yang sesuai akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok apapun yang ia masuki. Pendekatan ketiga bersandar pada situasi (situasionair perspective). Kondisilah yang menentukan efektifitas pemimpin. Efektifitas pemimpin bervariasi menurut situasi tugas yang harus diselesaikan, keterampilan dan penghargaan bawahan, lingkungan organisasi dan pengalaman masa lalu. Dalam situasi yang berbeda prestasi seorang pemimpin berbeda pula. Mungkin bisa lebih baik atau lebih buruk. Pendekatan ini memunculkan pendekatan kontingensi yang menentukan efektifitas situasi gaya pemimpin.


3. Pendekatan sifat-sifat kepemimpinan

Berbagai studi perbandingan sifat-sifat pemimpin dan bukan pemimpin sering ditemukan bahwa seorang pemimpin cenderung lebih cerdas, optimis, dan berani. Namun sering timbul anggapan bahwa jiwa seorang pemimpin sudah ada sejak ia dilahirkan. Dan terkadang mereka beranggapan jiwa kepemimpinan itu diwariskan dari orangtua atau sudah turun-temurun. Namun kenyataannya di negara demokrasi ini seorang pemimpin adalah ia yang memiliki kemampuan dalam menghandle segalanya, semua terjadi karena usahanya. Potensialnya mampu menembus garis keturunan. Seorang pemimpin adalah ia yang memiliki jiwa berani , optimis, cerdas, dan mampu menghadapi segala rintangan.

4. Fungsi-fungsi Kepemimpinan
Agar suatu kegiatan organisasi berjalan dengan efektif, seorang pemimpin harus melaksanakan dua fungsi utama yaitu :
1. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related) atau pemecahan masalah. Fungsi ini mencakup pemberian saran dalam penyelesaian masalah ,informasi dan pendapat.
2. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau anggota (group-maintenance) maupun sosial. Fungsi ini mencakup semua yang dapat memperlancar kegiatan organisasi, persetujuan dengan organisasi lain, penengahan perbedaan pendapat, dll.

5. Gaya-gaya kepemimpinan

para peneliti telah mengidentifikasikan adanya dua gaya kepemimpinan yaitu :
1. Gaya dengan orientasi tugas (task-oriented). Dalam gaya ini pemimpin mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup agar menjamin tugas dilaksanakan sesuai dengan instruksi yang telah diberikan. Pemimpin dengan gaya ini lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawannya.
2. Gaya dengan orientasi karyawan (employee-oriented). Dalam gaya ini , pemimpin lebih memotivasi karyawannya daripada mengawasinya. Pemimpin menyemangati karyawannya dalam melaksanakan tugas denga memberikan partisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan serta hubungan-hubungan saling mempercayai dan menghormati antar anggota/karyawan.

6. TEORI X & TEORI Y dari McGREGOR

Strategi kepemimpinan efektih yang menggunakan manajemen partisipatif dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku klasiknya the Human Side of Enterprise. Buku ini emmiliki dampak besar pada para pemimpin. Konsep McGregor yang paling terkenal adalah bahwa strategi kepemimpinan dipengaruhi anggapan-anggapan seorang pemimpin tentang sifat dasar manusia. Terdapat dua anggapan yang saling berlawanan yang dibuat oleh para manajer dalam industri, yaitu :
1. Anggapan teori X
1) Kebanyakan sifat yang paling melekat pada manusia adalah “MALAS” atau tidak menyukai suatu pekerjaan dan akan menghindarinya bila memungkinkan.
2) Karakteristik “malas” memungkinkan manusia harus dipaksa, diawasi, diarahkan atau diancam dengan hukuman agar mereka menjalankan instruksi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
3) Kebanyakan manusia lebih senang diarahkan , ingin menghindari tanggung jawab, ambisinya yang relatif kecil dan menginginkan keamanan/jaminan hidup diatas segalanya.

2. Anggapan Teori Y
1) Penggunaan usaha fisik dan mental dalam bekerja adalah kodrat manusia seperti bermain dan istirahat.
2) Pengawasan dan ancaman hukuman eksternal bukanlah satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan. Ia akan melakukan pengendalian dan pengarahan diri untuk mencapai tujuan.
3) Keterikatan pada tujuan merupakan fungsi dari penghargaan yang berhubungan dengan prestasi mereka.
4) Rata-rata manusia dalam kondisi yang layak, belajar tidak hanya untuk menerima tetapi mencari tanggung jawab.
5) Ada kapasitas besar untuk melakukan imajinasi, kecerdikan dan kreatifitas dalam penyelesaian masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
6) Potensi intelektual manusia hanya digunakan sebagian saja dalam kondisi kehidupan industri modern.
Seorang pemimpin yang menganut anggapan teori X akan cenderung menyukai gaya kepemimpinan otokratik, sebaliknya pemimpin yang mengikuti teori Y akan lebih menyukai gaya kepemimpinan partisipatif atau demokratik.

7. KESATUAN KEPEMIMPINAN TANNEMBAUM & SCHMIDT
Sebelum pemimpin/manajer melakukan pilihan gaya kepemimpinan terlebih dahulu harus mempertimbangkan tiga kumpulan kekuatan yaitu :

1) kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam diri manajer yang meliputi :
a. Sistem nilai
b. Kepercayaan terhadap bawahan
c. Perasaan aman dan tidak aman
d. Kecenderungan kepemimpinan sendiri
2) kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam diri bawahan mencakup :
a) Kebutuhan akan kebebasan
b) Efektifitas kelompok
c) Desakan waktu
d) Sifat masalah itu sendiri
3) kekuatan situasi mencakup :
a. Bentuk organisasi
b. Efektifitas kelompok
c. Desakan waktu
d. Sifat dari suatu masalah



8. Teori siklus hidup kepemimpinan
Pendekatan kontigen ini dikemukakan oleh Paul Hersey dan Kenneth Blanchard. Mereka berpendapat bahwa pemimpin yang efektif bervariasi menurut kematangan bawahan. Kematangan disini diartikan sebagai keinginan akan pencapaian, kesediaan menerima tanggung jawab dan kemampuan serta pengalaman. Bukan menurut usia atau stabilitas emosi.

Paul Hersey dan Kenneth Blanchard berpendapat bahwa hubungan antara manajer dengan bawahan ada empat tahap, yaitu :
1. Tahap pertama ketika bawahan baru pertama kali masuk organisasi, orientasi tugas yang tinggi adalah sangat tepat dan perlu diperkenalkan aturan dan prosedur organisasi.
2. Tahap kedua masih berorientasi pada tugas tetapi kepercayaan pada bawahan mulai ditingkatkan dan menuju kepada manajemen yang berorientasi pada karyawan.
3. Tahap ketiga kemampuan dan motivasi prestasi sudah mulai kelihatan dan manajer memberikan tanggung jawab yang lebih besar sehingga tidak lagi memerlukn hubungan direktif dengan manajer mereka.


Daftar Pustaka
Handoko, T.Hani, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986
Reksohadiprodjo, Sukanto & T.Hani Handoko, organisasi Perusahaan :vteori dan perilaku, BPFE-Yogyakarta, 1983
Reksohadiprodjo, Sukanto & T.Hani Handoko &
Siswanto, Kebijaksanaan Perusahaan :konsep dasar dan studi kasus, BPFE-Yogyakarta, 1984
Stoner, James A.F, Management edisi dua, Prentice-hall international, Inc, Englewood Cliffs, New York, 1982

Senin, 07 Maret 2011

jenis-jenis pemrosesan file

Pemrosesan file secara online adalah masuknya informasi ke basis data tertentu sesuai dengan instruksi klien dengan menggunakan layanan internet.
contohnya adalah Pendaftaran Online.
Pemrosesan file secara offline adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses.
Contohnya adalah e-mail.
jenis-jenis file dat :
*file master adalah bersifat permanen dan tidak bisa di ubah. contohnya data base
*file transaksi adalah file yang diciptakan dari dokumen sumber
*fole reference adalah digunakan untuk tujuan reference. contohnya studentsite
penanganan file :
*penciptaan file
*peremajaan file
*meintence file
*perangkaian file
*penyatuan

Jumat, 25 Februari 2011

Budaya Organisasi


 KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyusun makalah mengenai budaya organisasi ini dengan efisien dan tepat waktu. Makalah ini berkaitan dengan pemahaman mengenai pengertian dari budaya demokrasi dan juga karakteristiknya.  Makalah ini saya susun sebagai tugas pembelajaran mata kuliah organisasi dan metode yang diberikan oleh dosen saya yaitu Bapak Hernama, SE, MM
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang saya hadapi teratasi. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
  1. Orang tua saya yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai dengan tepat waktu khususnya dalam hal materi yang meringankan kami terhadap pembiayaan dalam penyelesaian makalah ini.
  2. Bapak Hernama, SE, MM selaku dosen mata kuliah organisasi dan metode yang telah memberikan pemahaman kepada saya sehingga saya memahami materi dan tugas yang diberikan agar mampu menyelesaikan makalah ini.
  3. Kakak-kakak saya tercinta yang selalu memotivasi dan memberikan saran kepada saya disaat kami merasa putus asa dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas ini.
  4. Teman-teman kelas 1DB13 yang senantiasa memberikan informasi mengenai keorganisasian.
Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua terutama teman-teman kelas 1DB13. Namun saya sadar bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu saya menerima kritik dan saran dari kalian semua.


Bekasi, Februari 2011


                                                                                        Zeni Ferdiansyah Nasution
                                                                                                    (Penulis)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang Masalah
Sebagai tanggapan terhadap pasar global, Musashi Group adalah sangat mempromosikan sistem jaringan di seluruh dunia melalui lima basis global (Jepang, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia), dan juga mendirikan kantor penjualan di Eropa dan Amerika Utara di mana produk kami dalam kondisi baik permintaan. Our automated laborsaving assembly lines and worldwide scale support system shares our management resources: people, material, engineering, information, and production systems. lini perakitan otomatis kami laborsaving dan saham mendukung skala system manajemen sumber daya di seluruh dunia: orang, material, engineering, informasi, dan sistem produksi. We are able to supply the products that our customer needs by the best combination of these resources. mereka mampu menyediakan produk yang pelanggan butuhkan oleh kombinasi terbaik dari sumber daya tersebut.
Musashi group adalah sebuah perusahaan yang didirikan mulai didirikan pada bulan april tahun 1938 di Toyohashi, Shinagawa-ku, Tokyo dengan nama Ohtsuka Seisakusho. Kemudian sampai tahun 1993 sudah didirikan di 11 negara. Pada tahun 1996 mulailah didirikan di Indonesia dengan nama PT Musashi Astra Auto Parts. Perusahaan ini memproduksi ..
Dalam menjalankan perusahaan, hambatan yang ditempuh oleh pemilik dan manager itu tidak sedikit namun mereka mampu menyelesaikan hambatan tersebut sampai kini bisa mengembangkan perusahaannya diberbagai negara.

1.2   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :
1.       Apa saja kendala yang dihadapi PT Musashi Astra Auto Parts ?
2.       Bagaimana kondisi manajemen dalam PT Musashi Astra Auto Parts ?
3.       Bagaimana konsep, visi dan misi PT Musashi PT Astra Auto Parts ?
4.       Bagaimana komunikasi yang terjadi di dalam PT Musashi Astra Auto Parts ?

1.3   Tujuan Penelitian
Saya menyusun makalah ini sebagai tugas pembelajaran yang diberikan oleh dosen mata kuliah organisasi dan metode yaitu Bapak ... makalah ini akan digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi saya dan teman-teman. Dengan menyusun makalah ini saya mengetahui bagaimana situasi atau kondisi keorganisasian dalam suatu perusahaan.


1.4   Metodologi Penelitian
A.      Pemilihan Subjek
Tema yang akan dibahas sudah ditentukan oleh dosen saya bapak ... yaitu mengenai budaya organisasi laba (perusahaan) kemudiian saya menentukan dan memilih suatu perusahaan yang akan dibahas.

B.      Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : a.  Rumah pribadi sebagai tempat browsing mengenai materi yang akan disusun.
   b. Kampus Gunadarma sebagai tempat sharing informasi dengan dosen dan teman-teman mengenai tugas yang diberikan.
             Waktu :   4 Februari 2011 – 25 Februari 2011
C.      Metode Pengumpulan Data
            Metode yang saya gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode observasi,     kepustakaan, dan deskriptif. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah   penulis dapat mengetahui gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta gejala yang sudah diselidiki.
Adapun langkah – langkah penyusunannya sebagai berikut :
1.       Menentukan topik yang akan dibahas dan melakukan observasi mengenai subjek yang dipilih.
2.       Penyusun merumuskan masalah.
3.       Mengumpulkan data. Untuk mengumpulkan data, kami melakukan browsing melalui internet , observasi dan sharing dengan orang – orang yang terlibat.
4.       Penyusunan makalah. Setelah tahap – tahap sebagaimana diuraikan diatas, maka langkah selanjutnya adalah menyusun makalah agar tujuan dan manfaat dapat dikomunikasikan.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Organisasi laba merupakan  suatu organisasi yang salah satu tujuannya adalah mendapatkan laba dalam kegiatannya. Contohnya adalah perusahaan, rumah sakit swasta, dan lain-lain. Namun, suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya tidak mengalami sedikit hambatan. Banyak tantangan yang dialami perusahaan. Oleh karena itu sangatlah dibutuhkan manajemen yang baik dalam suatu perusahaan. Dengan manajemen, suatu perusahaan memiliki budaya organisasinya demi menciptakan suasana kerja yang rasional dan sistematis.
Ukuran kinerja suatu organisasi tidak dapat diukur dari para pelaksana pelayanan, tetapi justru dari penerima layanan. Hal ini dikarenakan kinerja itu pada dasarnya adalah output dan bukan input. Pihak yang dapat merasakan output bukanlah penyelenggara layanan (birokrasi) tetapi pengguna jasa layanan (masyarakat). Oleh karena itulah dalam pengukuran suatu kinerja mau tidak mau harus melibatkan konsumen yang berasal dari masyarakat pengguna jasa layanan.
Sebagai input kinerja yang penting adalah budaya organisasi. Taylor (dalam Soekanto, 1990) mendefinisikan kebudayaan sebagai sesuatu yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dari pendapat Taylor tersebut berarti bahwa kebudayaan mencakup semuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku normatif, yaitu mencakup segala cara atau pola-pola berpikir, merasakan dan bertindak.
Manusia sebagai makhluk budaya mengandung pengertian bahwa kebudayaan merupakan ukuran dalam hidup dan tingkah laku manusia terhadap dunianya, lingkungan serta masyarakatnya. Kebudayaan merupakan seperangkat nilai-nilai yang menjadi landasan pokok untuk menentukan sikap terhadap dunia luarnya, bahkan mendasari setiap tingkah laku  yang hendak dan harus dilaksanakan sehubungan dengan pola hidup dan susunan kemasyarakatannya. Demikian luasnya cakupan kebudayaan sehingga muncul wujud kebudayaan dalam kehidupan masyarakat.
Kebudayaan mengikat para anggota yang dilingkupi kebudayaan itu untuk berperilaku sesuai dengan budaya yang ada. Apabila pengertian ini ditarik ke dalam organisasi, maka apabila seperangkat norma sudah menjadi budaya dalam organisasi, maka para anggota organisasi akan bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan budaya itu tanpa merasa terpaksa. Apabila budaya itu adalah budaya yang bersifat mengarahkan kepada anggota organisasi untuk mempunyai kinerja yang baik, maka dapat dipastikan apabila memang semua anggota organisasi sudah menganggap norma itu sebagai budaya, maka ia akan melaksanakannya dengan baik. Akhirnya pelaksanaan budaya itu akan menghasilkan output kinerja yang baik.
Model budaya organisasi yang ideal untuk suatu organisasi adalah yang memiliki paling sedikit dua sifat. Pertama, kuat (strong), artinya budaya organisasi yang dikembangkan organisasi harus mampu mengikat dan mempengaruhi perilaku (behavior) para individu pelaku organisasi (pemilik, manajemen dan anggota organisasi) untuk menyelaraskan (goals congruence) antara tujuan individu dan tujuan kelompok mereka de­ngan tujuan organisasi. Selain itu, budaya organisasi yang dibangun tersebut harus mampu mendorong para pelaku organisasi dan orga­nisasi itu sendiri untuk memiliki tujuan (goals), sasaran (objectives), persepsi, perasaan, nilai dan kepercayaan, interaksi sosial, dan nor­ma?norma bersama yang mempunyai arah yang jelas sehingga mere­ka mampu bekerja dan mengekspresikan potensi mereka dalam arah dan tujuan yang sama, serta dalam semangat yang sama pula.
Kedua, dinamis dan adaptif (dynamic and adaptive) artinya bu­daya organisasi yang akan dibangun harus fleksibel dan responsif terhadap perkembangan lingkungan internal dan eksternal organisasi (mega environments) seperti tuntutan dari stakeholders eksternal dan perubahan dalam lingkungan hukum, ekonomi, politik, sosial, teknologi informasi, pemanufakturan dan lainnya.
Selain ditentukan oleh budaya organisasi, faktor yang tak kalah penting dalam menunjang kinerja organisasi adalah kualitas SDM. Sumber daya manusia menjadi faktor kunci dalam kaitannya dengan struktur dan kultur organisasi, termasuk organisasi­-organisasi dalam sektor publik. Dalam hal ini faktor sumber daya manusia sangat mempengaruhi pengembangan atau reformasi organisasi dimana dalam upaya reformasi tersebut pengembangan manajemen sumber daya manusia sudah menjadi suatu keharusan.
Sumberdaya manusia (human resources) adalah the people who are ready, willing and able to contribute to organizational goals (Werther dan Davis, 1996). Jadi sumber daya manusia adalah orang-orang yang siap, mau, dan cakap memberikan konstribusi untuk mencapai tujuan organisasi. Syarat pertama sumber daya manusia adalah siap. Artinya sumber daya manusia tersebut siap secara fisik. Akan tetapi walaupun siap secara fisik, apabila tidak ada kemauan, maka sumber daya manusia itu tidak akan dapat diajak bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu syarat kedua dari sumber daya manusia adalah mau diajak bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi. Setelah ada kesiapan fisik dan kemauan, maka syarat terakhir yang harus dimiliki sumber daya manusia adalah adanya kecakapan. Kecakapan ini diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Diharapkan apabila sumber daya manusia memiliki ketiga syarat tersebut, yaitu kesiapan, kemauan, dan kecakapan, maka akan menghasilkan kinerja organisasi yang baik.
Faktor yang tak kalah penting untuk menunjang kinerja organisasi adalah faktor gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan dalam organisasi mempunyai peran yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan organisasi. Hal ini dikarenakan melalui gaya kepemimpinan yang baik, seorang pemimpin dapat mempengaruhi bawahan agar meningkatkan kinerjanya.
Untuk membawa bawahan sesuai dengan kemauan pemimpin, maka seorang pemimpin harus mampu memotivasi pegawai. Motivasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain memberikan pujian, memberikan penghargaan, memberikan insentif kepada pegawai yang mempunyai kinerja yang baik.
Pada akhirnya kinerja sebuah organisasi masih tetap tergantung pada kualitas sumber daya manusia yang ada pada organisasi tersebut. Kualitas sumber daya manusia dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan pernah tidaknya mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang diharapkan semakin tinggi kinerjanya. Semakin banyak pengalaman kerja seseorang, juga semakin baik kinerjanya. Demikian juga semakin sering seseorang diikutkan kegiatan pelatihan dan pengembangan, maka ia akan semakin berkualitas, sehingga akan semakin baik pula kinerjanya.

2.2 Pengertian Budaya Organisasi

            Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli :
a. Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
b. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
c. Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.
d. Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.
e. Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam
penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.

2.3 Sumber-sumber Budaya Organisasi

Menurut Tosi, Rizzo, Carrol seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:264), budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Pengaruh umum dari luar yang luas
Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi.
2. Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat
Keyakinan-keyakinan dn nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan.
3. Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi
Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian yang berhasil. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi.

2.4 Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

2.5 Ciri-ciri Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996:289), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:
1. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.
2. Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.
3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu.
5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu.
6. Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
7. Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.
Dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi itu, bagaimana urusan diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota berperilaku (Robbins, 1996 : 289).

2.6 Tipologi Budaya
Menurut Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada empat tipe budaya organisasi :

1. Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.

2. Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.

3. Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator, perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif finansial yang sangat
besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi.

4. Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.

2.7  LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASI

A.      Pentingnya Lingkungan Organisasi
Para manajer perusahaan melaksanakan aktivitas manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, penggerakan, dan pengawasan dengan menggunakan sumber daya-sumber daya secara efisien untuk mencapai tujuannya. Disamping itu manajer harus memperhitungkan faktor-faktor luar (external factor) organisasi seperti anggota-anggota masyarakat di luar organisasinya, dan kebutuhan akan sumber daya manusia, teknologi, dan lain sebagainya. Faktor luar organisasi ini mempunyai kekuatan dan tekanan untuk mempengaruhi kegiatan organisasi. Berhasil tidaknya organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor luar.
Faktor luar dimaksudkan disini adalah faktor luar organisasi dalam dan luar negeri (international factor). Faktir international sangat besar pengaruhnya sebagai faktor luar, ini berkaitan dengan perusahaan yang menggunakan input dari luar negeri dan pasar luar negeri.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengatasi faktor luar tersebut. Pertama, perusahaan harus dapat melihat ketersediaan sumber daya-sumber daya sebagai input seperti bahan baku tenaga kerja, modal dan metode. Semua input ini akan dirubah atau ditransformasikan menjadi barang atau jasa. Kedua, perusahaan perlu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan berbagai pihak, seperti karyawan, konsumen, pemasok, pemerintah, pemegang saham, dan masyarakat lainnya. Ketiga, perusahaan perlu memperhatikan faktor luar lainnya, seperti ekonomi politik, teknologi dan sosial.
B.      Lingkungan Organisasi
Organisasi dalam menjalankan aktivitasnya untuk mencapai tujuan tidak terlepas dari lingkungan eksternal (external environment). Organisasi merupakan suatu wadah untuk memproses masukan (input) menjadi keluaran (output). Nput merupakan faktor-faktor produksi atau sumber daya-sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, uang dan energy yang diproses dalam organisasi untk menghasilkan barang atau jasa. Ketersediaan sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, uang dan energi yang diproses dalam organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Ketersediaan sumber daya-sumber daya tersebut dapat diperoleh dari luar organisasi itu sendiri (self sufficient) maupun berdiri sendiri (self contained). Organisasi berfungsi sebagai transformasi dari input menjadi output. (Gambar 3.1). dalam proses ini input dan output merupakan lingkungan luar dari organisasi.
Lingkungan organisasi terdiri dari dua elemen antara lain, lingkungan khusus (specific environment) dan lingkungan umum (general environment). Lingkungan khusus disebut sebagai pihak yang terpengaruh secara langsung pada organisasi, seperti pemilik perusahaan, karyawan, pemasok dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi perusahaan secara langsung dan lingkungan khusus di bagi menjadi dua yaitu pihak yang berkepentingan internal dan eksternal. Pihak yang berkepentingan internal adalah para karyawan, dewan direkasi, dan pemilik, sedangkan pihak yang berkepentingan eksternal termasuk pemasok, penyedia tenaga kerja, pelanggan, dan pesaing.

C.      Organisasi dan Lingkungan
Sebuah organisasi dalam menjalankan aktivitasnya selalu dipengaruhi oleh lingkungan eksternal. Lingkungan selalu mengalami perubahan, maka para manajer harus membuat rancangan agar dapat meramalkan kejadian-kejadian yang akan datang. Lingkungan menimbulkan ketidakpastian bagi apra manajer, sehinga mereka harus dapat beradaptasi dengan lingkungan.
a.       Ketidakpastian lingkungan
Ketidakpastian ditentukan oleh dua dimensi antara lain, kecepatan perubahan dan jumlah perubahan. Kecepatan perubahan terdiri dari dua bagian antara lain, lingkungan dinamis, dan stabil. Apabila lingkungan eksternl sering mengalami perubahan, berarti organisasi mengalami ketidakpastian yang sangat tinggi atau disebut dengan lingkungan dinamis. Sebaliknya sebuah organisasi yang lingkungan eksternalnya tidak mengalami perubahan, berarti organisasi menghadapi ketidakpastian yang rendah atau disebut lingkungan stabil. Jumlah perubahan memperlihatkan semakin banyak perubahan yang diakibatkan lingkungan maka semakin tinggi ketidakpastian. Sebaliknya makin sedikit perubahan maka semakin rendah ketidakpastian akan terjadi.
b.       Beradaptasi dengan lingkungan
Untuk mengatasi ketidakpastian akibat perubahan-perubahan lingkungan eksternal para manajer dapat melakukan beberapa strategi antara lain, lintas batas, membentuk mitra organisasi, dan marger dan usaha patungan.

D.      Budaya Organisasi
Budaya menunjukkan gambaran atau ciri suatu kelompok tertentu di tengah-tengah masyarakat dalam melaksanakan aktivitas dan memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Di suatu Negara tertentu juga terdapat kelompok-kelompok tertentu yang memiliki budaya berbeda, itulah yang disebut sebagai sub-budaya. Hal yang sama sebuah organisasi mempunyai budaya yang disebut sebagai budaya organisasi. Budaya organisasi adalah suatu sistem yang merupakan bagian dari kepercayaan dan nilai-nilai yang dapat membentuk dan menunjukkan perilaku para anggotanya.
Schien (2004) mendefinisikan budaya organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang dapat dipelajari oleh sebuah organisasi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya dari penyesuaian dir eksternal dan integrasi internal, telah bekerja dengan baik dan dianggap berharga, oleh karena itu di ajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk menyadari berfikir, dan merasakan dalam hubungan untuk masalah tersebut.
Robins (2002) mengungkapkan bahwa budaya organisasi merujuk kepada suatu sistem pengertian bersama yang dipegang oleh anggota-anggota organisasi, yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut ada karakter tertentu yang dimiliki suatu organisasi sehingga membedakan suatu organsasi dengan organisasi lainnya. Karakteristik tersebut dibagi dalam beberapa tingkat yaitu:
1.                   Inovasi dalam pengambilan resiko
2.                   Perhatian terhadap detail
3.                   Orientasi terhadap hasil
4.                   Orientasi kepada individu
5.                   Orientasi terhadap kelompok
6.                   Agresivitas
7.                   Stabilitas
Karakteristik-karakteristik tersebut merupakan nilai (value) bagi suatu organisasi.
Kreitner dan Kinicki (2001) mengatakan budaya organisasi adalah suatu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implicit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut merasakan, pikiran, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang ragam. Berdasarkan pengertian tersebut budaya organisasi memiliki tiga karakteristik antara lain: (1). Budaya organisasi diberikan kepada karyawan baru melalui proses sosialisasi, (2). Mempengaruhi perilaku karyawan ditempat kerja, dan (3). Berlaku pada dua tingkat yang berbeda, masing-masing tingkat beragam dalam kaitannya dengan pandangan keluar dan kemampuan bertahan terhadap perubahan.
Budaya organisasi dapat dilihat secara jelas (concrete) dan yang lebih abstrak. Budaya organisasi yang secara konkrit wujudnya dapat dilihat secara jelas sedangkan budaya organisasi yang bersifat abstrak budaya merefleksikan pada nilai-nilai (volves) dan keyakinan (belief) yang dimiliki para anggota organisasi.

E.      Budaya Organisasi dalam Istilah Deskriptif.
Budaya organisasi merupakan cerminan dari karakterisitik-karakteristik bukan menunjukkan perasaan para anggotanya. Para peneliti tentang budaya organisasi merupakan cara mengukur pandangan karyawan terhadap organisasi, patuh terhadap ketentuan-ketentuan organsiasi, menghargai sasaran yang ingin dicapai, menghargai pandangan organisasi, dan mendorong terciptanya persaingan. Sedangkan penelitian tentang sikap kerja lebih menekankan pada cara untuk mengukur respon dan lingkungan kerja.








BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
Dari penjelasan di atas tadi maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.       Ada tiga hal yang perlu di perhatikan dalam mengatasi faktor luar. Pertama, perusahaan harus dapat melihat ketersediaan sumber daya-sumber daya sebagai input. Kedua, perusahaan perlu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan berbagai pihak. Ketiga, perusahaan perlu memperhitungkan faktor luar lainnya.
2.       Organisasi berfungsi terdiri dari dua elemen antara lain:
a.    Lingkungan khusus, merupakan pihak yang berkepentingan baik secara individu maupun kelompok dalam suatu organisasi yang berpengaruh secara langsung untuk mencapai tujuannya. Lingkungan khusus dibagi menjadi dua antara lain: pihak yang berkepentingan internal dan eksternal.
b.    Lingkungan umum merupakan lapisan paling luar dari lingkungan organisasi, variable-variabel tersebut antara lain ekonomi, teknologi, politik, hukum sosial budaya dan global.
3.       Sebuah organisasi dalam menjalankan aktivitasnya selalu dipengaruhi oleh lingkungan eksternal seperti: ketidakpastian lingkungan. Ketidakpastian lingkungan dibagi menjadi dua yaitu Kecepatan perubahan dan jumlah perubahan.

4.       Untuk mengatasi ketidakpastian akibat perubahan-perubahan lingkungan eksternal seperti: ekonomi, teknologi, politik, dan hukum. Pemasok, pelanggan, pesaing, para manajer dapat melakukan beberapa strategi antara lain: lintas batas, membentuk mitra organisasi dan merger, dan usaha patungan.
5.       Budaya organisasi merupakan suatu sistem yang merupakan bagian dari kepercayaan dan nilai-nilai yang dapat membentuk dan menunjukkan perilaku para anggotanya. Oleh sebab itu, budaya organisasi merupakan ketentuan deskriptif sehingga dapat membedkannya denga sikap kerja.

3.2   Saran
Sebaiknya sebuah organisasi lebih berprinsip dan berpegang teguh terhadap konsep, visi, dan misinya agar suatu tujuan dari organisasi atau perusahaan dapat tercapai dan terintegrasi dengan baik dan sempurna. Kerjasama dan komunikasi adalah hal terpenting dalam menjalankan kegiatan-kegiatan perusahaan. Agar tercipta kondisi kerja yang baik harus ada interaksi antar pimpinan dengan pegawainya. Sebaiknya seorang pemimpin lebih mempersuasi bawahannya daripada menggunakan kewenangannya untuk memerintah dengan kasar.




Daftar Pustaka

http://makalah85.blogspot.com/2009/10/lingkungan-dan-budaya-organisasi.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://musashi.co.in/history_profile.asp